BERITA
Optimisme Perindo Menjadi Perusahaan Raksasa di Bidang Perikanan

Perum Perindo mengincar posisi perusahaan beromzet Rp 1 Triliun. Manajemen berkomitmen menjaga pertumbuhan kinerja seiring dengan iklim usaha perikanan yang sangat kondusif bagi pelaku dalam negeri.
Euphoria perayaan Hari Ulang Tahun Perusahaan Umum Perikanan Indonesia atau Perum Perindo ke-29 masih terasa hingga kini. Acara yang digelar di kawasan Pelabuhan Perikanan Muara Baru, Penjaringan Jakarta Utara, Senin (21/1), itu berhasil melibatkan partisipasi masyarakat. Melalui perayaan berkonsep pesta rakyat itu, menjadi ajang bagi Perum Perindo untuk mendekatkan diri dengan masyarakat sekaligus menjadi sarana efektif untuk menyampaikan brand awareness yang diusung oleh perusahaan.
Mengusung tema festive-attractive, massive, dan participative, perayaan HUT Perum perindo dipusatkan di Pasar Ikan Modern yang sekaligus dijadikan ajang promosi memperkenalkan etalase perikanan tersebut kepada publik. Rangkaian HUT di antaranya meliputi bazar, belanja ikan murah, donor darah, pengobatan gratis, fun run, karnaval ikan, musik Betawi, atraksi pangggung hingga atraksi extreme Sport, dan berbagai macam perlombaan. Beragam hadiah disediakan, termasuk sepotong ikan tuna raksasa seberat 29 kg.
Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia Risyanto mengungkapkan, kerja keras seluruh insan Perindo yang selama ini berhasil menjaga stabilitas pertumbuhan bisnis, kian menguatkan harapan manajemen untuk masuk ke jajaran BUMN papan atas di bidang perikanan. “Kami optimis Perum Perindo dapat tumbuh menjadi perusahaan besar. Pasalnya, potensi bisnis perikanan saat ini mencapai Rp 200 triliun hingga Rp 300 triliun. Perindo punya misi raih 10 persen saja dari angka itu, berarti Rp 20 triliun hingga Rp 30 triliun bisa diraih,” ungkapnya dengan nasa optimis.
Perluas Jangkauan
Awal didirikan, Perum Perindo bernama Perum Perikanan Samudera dengan tugas utama mengelola sembilan pelabuhan perikanan. Lampulo (Aceh), Belawan (Sumut), Muara Baru (Jakarta), Pekalongan (Jateng), Brondong dan Prigi (Jatim), Pemangkat (Kalbar), Tarakan (Kaltara), dan Banjarmasin (Kalsel).
Pada 2013, terbit PP 9/2013, yang mengubah nama menjadi Perum Perindo. PP tersebut mencantumkan tugas tambahan, yaitu Perum Perindo bisa melakukan budi daya, penangkapan, perdagangan, dan pengolahan ikan dan hasil laut, termasuk untuk ekspor.
Kini, Perum Perindo yang memiliki 27 titik wilayah kerja fokus ke tiga lini usaha, yani pengelolaan pelabuhan perikanan (mencakup sewa lahan, tambat labuh, docking, jual es, BBM dan logistik kapal ikan, serta sewa cold storage), budi daya (udang, ikan tawar, payau, dan laut), dan perdagangan dan pengolahan ikan hasil laut.
Fungsi pelayananan umum terus dilaksanakan di enam pelabuhan perikanan, antara lain di Belawan (Sumatera Utara), Muara Baru (Jakarta), Pekalongan (Jawa Tengah), Brondong (Jawa Timur), Prigi (Jawa Timur) dan Pemangkat (Kalimantan Barat). Beberapa aset penting lain seperti lahan eks pelabuhan di Lampulo (DI Aceh) dan lahan mangrove di Tarakan (Kalimantan Barat).